Kesenian Rebana merupakan salah satu kesenian yang bernafaskan Islam keberadaannya sangat melekat pada pola kehidupan masyarakat di Pantai Utara Jawa Tengah mulai dari pedasaan sampai perkotaan. Melekatnya aktifitas rebana tidak terlepas dari fungsi kesenian rebana bagi masyarakat pendukungnya serta dukungan dari tokoh masyarakat dan para alim ulama. Sebagai salah satu media dakwah, aktifitas kesenian rebana hadir dari berbagai kegiatan kelompok pengajian, kegiatan peringatan hari besar islam, tasyakuran, walimatul Urusy, Walimatul Khitan, Walimatul Hamli, maupun perayaan yang lain.
Bentuk penampilan kesenian rabana dapat dikategorikan dalam bentuk tradisional maupun modern. Perbedaan rebana tradisi terletak pada peralatan musik yang digunakan yaitu berupa alat musik terbang dan lagu-lagu yang dibawakan umumnya diambil dari kitab albarjanzi, kitab dziba, kitab simbud durror, dan kitab kuning lainnya.